Sabtu, 26 Oktober 2013

Cara Bongkar Printer Epson R210 / R230

Cara Bongkar Printer Epson R210 / R230 

Mohon maaf jika masih kurang jelas....

Sebelumnya buka 3 sekrup Printer Epson R210 / R230 :
- 2 sekrup dibagian belakang, dan
- 1 sekrup di dalam printer (buka tutup pinternya)

1. Buka tutup samping ( lihat gambar )

2. Lepas encoder dan timming belt ( lihat gambar )

3. Lepas per dibelakang mekanik ( lihat gambar )

4. Lepas kancingan mekanik di kiri dan kanan ( lihat gambar )

5. Lepas AS besi tapi usahakan Gear jangan sampai terlepas ( lihat gambar )

6. Bersihkan sensor dari luberan tinta ( lihat gambar ).


7. Cek apakah ada jalur sensor yang putus atau kabel rusak.


8. Cek koneksi dari socket sensor


Membongkar printer ini membutuhkan kreatifitas dan ketekunan saat pengerjaannya,

Jika anda takut lupa cara meraklitnya lagi, sebelum membongkar printer Epson R210 / R230 ini, Anda dapat mengambil gambarnya dulu perbagian dengan kamera Anda.

Okay selamat mencoba dan semoga berhasil.

PRINTER EPSON R230 EROR DUA LED BERKEDIP

CARA JITU PERBAIKI ERROR EPSON R230 DUA LED BLINKING CEPAT

Sengaja saya posting tulisan tentang cara memperbaiki error pada Epson R 210/220/230.
Printer ini cukup bagus dan handal dalam hal mencetak foto dibanding generasi epson sebelumnya
Hal ini bisa dimaklumi dengan 6 individual inknya.
Selain itu printer ini cukup mudah pula bila pakai tinta system infus CISS.
NAMUN KADANG PRINTER INI KERAP BERULAH…ERROR!!!
Yang sering mungkin error yang perlu direset atau general error.
Namun yang cukup pusing adalah bila error dengan dua lampu led (tinta dan kertas) blinking cepat.
Ciri-cirinya : waktu dihidupin awalnya normal, beberapa detik kemudian setelah printer bergerak kekiri-kekanan
dan berhenti di tempat parkingnya, tiba-tiba dua led kertas dan tinta berkedip-kedip/blinking cepat……
Bila dilihat di komputer pada properties printernya maka tertulis erronya” paper jam, ada benda asing didalam printer (mungkin alien)matikan komputer dan hidupkan lagi” kira2 begitu artinya…..
Benarkah itu masalahnya?…..

Baru-baru ini saya pernah coba bongkar printer dan lihat didalamnya siapa tau ada benda asing yang ngumpet…
eh ternyata NOTHING…!!! GAK ADA makhluk apapun didalamnya…
Lantas bagaimana solusinya, ?? bila anda coba buka mbah google pasti menemukan beberapa solusi yang cukup banyak,
1. Bongkar Printer Epson R210 / R230.

2. Ambil Headnya dan lihat Head bagian bawahnya, disitu akan anda temukan sensor kecil yg biasanya tertutup / tercelup tinta.


3. Bersihkan sensor R210 / R230 itu.
4. Kalau masalah masih sama yaitu lampu Tinta dan Resume R210 / R230 masih berkedip / blink cepat, berarti anda harus mengganti sensor beserta kabelnya.
5. Selesai dan printer siap dicoba …..
NAH DALAM BEBERAPA KASUS SEPERTI ERROR DIATAS, SAYA SENDIRI SERING BERHASIL MEMECAHKAN MASALAH ERROR INI…
Namun pernah saya mengalami sampai 2 hari dua malam error ini tetap ada.
Sudah berulangkali bongkar pasang dan ganti sensornya TETEP ITU ERROR MASIH MUNCUL….!!!
Hampir-hampir saya putus asa dan menyerah….
Beruntung setelah saya coba kombinasikan dengan solusi yang kelihatannya sepele dan tak perlu bongkar printer epson
yang cukup makan waktu dan ketekunan, error ini hilang musnah tanpa bekas…!!!!!
sengaja saya share gara teman-tema onliner jangan sampai pernah ikut puyeng mengatasi error ini.
BILA CARA-CARA DIATAS BELUM BERHASIL, MAKA BOLEH COBA SOLUSI YANG SAYA BUKTIKAN SENDIRI….
RAHASIANYA ADALAH ERROR INI SELAIN DISEBABKAN OLEH ERROR DIATAS ADALAH KARENA ENCODER/PITA SENSOR YANG KOTOR ATAU TERHAPUS
Untuk mengatasi kesalahan ini harus melakukan langkah-langkah berikut :
1. Matikan printer epson R230
2. Buka casing atas
3. Ambil dan Bersihkan encoder bila kotor dan ganti bila ada yang terhapus, JANGAN PAKAI PEMBERSIH KERAS, PAKAI SAJA AIR HANGAT

Add caption
encoder yang sering bikin error..!!!

4. Posisikan kartrid pada posisi yang tepat (parking)
5. Bersihkan sensor kecil di bawah kiri kartrid dengan jaringan dan kaca cleanet
6. Hidupkan printer dan biasanya akan bekerja secara normal


DEMIKIAN solusi dari pengalaman saya memperbaiki error 2 lampu blinking cepat pada epson R230.
Semoga membantu teman-tema onliner semua…….

 

RESENSI NOVEL DALAM MIHRAB CINTA



RESENSI
NOVEL DALAM MIHRAB CINTA

Nama : yyyyyyyy
Kelas : xxxxxxxx



 



















Identitas Buku
Judul Buku               :    Dalam Mihrab Cinta
Nama pengarang      :    Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                    :    Ihwah Publishing
Kota Terbit               :    Jakarta Selatan
Tahun Terbit             :    2010
Jumlah Halaman       :    vi + 270 halaman
ISBN                        :    978-602-98221-4-4


SMA NEGERI 1 CILAMAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

RESENSI NOVEL DALAM MIHRAB CINTA
Sinopsis

Syamsul si tokoh utama ialah seorang yang sangat senang dengan tantangan. Sifat itu mendorong ia melanjutkan studi ke pondok pesantren setelah dua tahun lulus SMA. Ia merasa tertantang dengan cerita seorang seniman bahwa belajar di pondok sangat sulit. Syamsul memutuskan masuk ke pondok Al-Huda yang kemudian ia ketahui pondok itu milik ayah seorang gadis yang telah ia tolong di kereta sebelumnya. Gadis yang menyantri di Pekalongan itu bernama Zizi.Syamsul sangat rajin belajar di pondok sehingga ia bisa menyelesaikan tingkatan-tingkatan dalam pondok lebih cepat. Karena hal itu, Zizi menjadi simpati kepada Syamsul. Melihat sikap Zizi, Burhan yang menaruh perasaan kepada Zizi merasa cemburu. Muncul niat jahatnya untuk menjebak Syamsul, seolah-olah Syamsul adalah pencuri. Akhirnya Syamsul diadili secara masal oleh seluruh santri dan ustadz dengan tuduhan mencuri. Ia dikurung dalam suatu tempat dan tidak kuasa untuk membela diri atas fitnah yang ditudingkan Burhan kepadanya. Berita ini pun sampai pada keluarga Syamsul. Syamsul dikeluarkan secara tidak hormat dari pesantren. Ayahnya sangat marah, Syamsul dihajar oleh kakak- kakaknya. Hanya Ibu dan Nadia, adik perempuanya yang percaya.
Tidak tahan dengan sikap keluarganya, Syasul memutuskan untuk pergi dari rumah. Zizi yang pernah menaruh rasa simpati kepada Syasul sering mengunjungi rumah Syamsul. Suatu hari Syamsul ditangkap polisi karena tuduhan mencopet. Berita ini sampai kepada orang tuanya. Di penjara Syamsul mendapatkan banyak hal. Adik Syamsul yang tidak percaya mendatangi kantor polisi yang diberitakan sebagai tempat Syamsul ditahan. Melihat Syamsul mendekam di penjara Nadia sangat tidak percaya. Syamsul meminta Nadia untuk membebaskannya. Syamsul kemudian bebas. Keika di bus Syamsul kabur. Adiknya tidak kusa mencegah.
Syamsul yang tak membawa bekal apa- apa tinggal di sebuah masjid di Jakarta. Ia merawat masjid tersebut dengan baik. Ironisnya, ia malah semakin sering mencopet dan hasil copetannya sebagian dimasukkan di kotak amal masjid. Setiap kali mencopet selalu ia catat siapa saja korban- korbannya, karena ia berniat suatu saat ia akan mengembalikannya.
Suatu hari Syamsul mencopet dompet seorang gadis cantik yang dia ketahui namanya adalah Silvie. Ia sangat terkejut ketika mendapati foto Silvie bersama Burhan, seorang yang telah membuat hidupnya hancur. Ia kemudian mencari rumah Silvie. Di saat pencariannya, ia justru diminta menjadi guru ngaji pribadi seorang anak yang bernama Della, di situ pula lah dia menemukan Silvie yang kebetulan adalah guru les pribadi Della.
Tujuan utama Syamsul datang ke situ adalah untuk mencari Silvie dan membongkar semua kebejatan Burhan. Maka ketika kesempatan itu ada Syamsul langsung mengatakan semuanya kepada Silvie tentang Burhan yang telah membuat Syamsul dipenjara dan kejahatan- kejahatan lainnya. Bahkan tentang dirinya yang pernah menjadi pencopet. Mendengar cerita itu Silvie sangat terkejut. Ia sulit untuk mempercayai semanya. Ia beranjak meninggalkan Syamsul.
Perasaan simpati Silvie pada Syamsul menjadi kabur, galau. Namun perasaan simpati yang berubah menjadi cinta itu tidak dapat dibohongi lagi. Terlebih lagi kedua orang tuanya juga mendukung. Silvie membatalkan pertunanganya dengan Burhan dan orang tuanya justru melamar Syamsul untuk putri semata wayangnya. Syamsul yang waktu itu sudah menjadi mubaligh muda yang terkenal minta pertimbangan kepada sang bunda dan minta petunjuk kepada Alloh melalui sholat istikharoh. Kemudian Syamsul mengiyakan lamaran Silvie. Mereka berdua akan segera menikah. Naas, tepat satu minggu sebelum pernikahan keduanya, Silvie mengalami kecelakaan dan meninggal seketika. Syamsul sangat terpukul atas kejadian yang menimpanya. Ia tidk mau makan, minum, bahkan berhenti berdakwah. Setelah cukupa Syamsul melakukan itu ibunya semakin tidak tega dan meminta Zizi untuk menghibur putrinya. Cukup lama Zizi memendam rasa cintanya, dan itu buah dari kesabarannya. Akhirnya kakak zizi yang juga kyai di pondok tempat Syamsul mengaji dulu meminta Syamsul untuk mengajar di pesantren sekaligus menjadi pendamping Zizi. Setelah melakukan sholat istikharoh untuk meminta petunju, Syamsul dan Zizi sah menjadi suami isteri.

Komentar

Novel tersebut menceritakn bahwa lingkunga mempunyai pengaruh besar untuk membentuk diri seseorang. Pada mulanya tokoh utama hanya difitnah maling oleh rekan belajarnya, kemudian lingkungan mengiyakan hal tersebut, bahkan keluarga yang ia andalkan pun ikut mempercayai fitnah itu. Tokoh utama merasa tidak tahan, kabur dari rumah, dan akhirnya ia menjadi copet sungguhan sampai pernah mendekam di penjara. Namun, ketika lingkungan menganggap di adalah seorang ustad semenjak menjadi guru mengaji seorang anak kecil, maka jadilah ia seorang ustad, bahkan tenar sampai masuk pada program religi sebuah stasiun televisi. Jadi, lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk diri seseorang.

Identitas Buku        :
Judul buku               :    Dalam Mihrab Cinta
Pengarang                :    Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                    :    Republika Basmala
Tebal buku+Cover   :    110 halaman
Tahun terbit              :    Juni 2007
Desain Cover           :    Abdul Basith El Qudsy
Penerjemah               :    Ummu Ahmad Amin Ababil
Editor                       :    Anif Sirsaeba, MBQ
Ukuran Buku           :    20,5 x 13,5 cm
Tujuan Resensator    :

Untuk memperoleh informasi dan menjabarkan cerita-cerita yang berasal dari pengarang dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan dan juga untuk mengetahui seberapa besar perjuangan seseorang yang berusaha mendapatkan cinta sejati.

Unsur Intrinsik       :
Alur                          :    Maju
Tema                        :    Perjuangan hidup
Penokohan              :
1.    Zahrana             :    Cerdas, Baik hati, Tidak Sombong, Sabar, Suka Menolong, Ramah
2.    Hasan                :    Cerdas, Lemah lembut, Baik, Sabar
3.    Bu Merlin          :    Pemarah, Egois,
4.    Pak Karman      :    Sombong, Cerdas, Individual
5.    Pak Darmanto   :    Baik hati, Lemah lembut
6.    Bu Zul               :    Ramah, Baik, Sabar
7.    Ibu Zahrana       :    Baik, Sabar, Ramah
8.    Ayah Zahrana   :    Baik, Sabar, Ramah

Sudut Pandang        :    Orang ketiga Pelaku Utama
Latar                         :    Dirumah Zahrana, Di Universitas, Di warung
Amanat                    :    Seseorang harus dapat mengambil keputusan yang tegas, lugas dan                        dapat bermanfaat untuk hidupnya ke depan, karena roda kehidupan                      terus berputar dan mengubah semua nasib seseorang yang tidak akan                  diketahuinya kedepan.
Manfaat                  :
1.    Memberikan berbagai informasi tentang perkembangan Islam
2.    Mengajak para pembaca untuk dapat mengambil keputusan baik
3.    Selalu mensyukuri akan karunia dari Allah
4.    Agar dapat selalu berfikir positif terhadap semua orang

Unsur Ekstrinsik :
Alasan Pengarang Buku
Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar dapat mengetahui seberapa besar seseorang yang ingin mendapatkan cinta sejati dan selalu berpegang teguh terhadap ajaran Islam, serta selalu bersabar untuk menanti jodoh yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Tentang Penulis :
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Adalah Sarjana Al Azhar University Cairo. Founder Dan Pengasuh Utama Pesantren Karya Dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, Yang Berkedudukan Di Semarang, Jawa Tengah. La Dikenal Secara Nasional Sebagai Dai, Novelis, Dan Penyair.

Kelebihan dan Kekurangan Buku
- Kelebihan :
Mencontohkan hal-hal yang positif dan sesuai dengan kaidah Islam Mengajak para pembaca untuk sadar dan dapat menjalankan syariat Islam dengan benar Selalu berfikiran positif

Alur cerita yang jelas dan runtut
Mencontohkan betapa pentingnya hidup dengan kesabaran Ilustrasi yang disajikan sangat jelas
Lokasi / Latar dalam cerita jelas


- Kekurangan :
Pengarang tidak menceritakan awal mula kehidupan tokoh utamanya Kurangnya penjelasan cerita tokoh utamanya

Penutup
Kita sebagai umat Islam wajib menjalankan semua syariat Islam yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW walaupun dalam kondisi apapun kita sekarang, hendaknya kita mensyukuri apa yang telah Allah berikan karena semua yang Allah berikan ada hikmahnya serta ada banyak manfaat yang dapat kita petik untuk dijadikan pedoman hidup kedepan.
Buku ini layak untuk kita pelajari dan kita anut karena isinya mengajak para pembaca untuk selalu menuju jalan yang benar dan senantiasa bersabar.

Habiburrahman El Shirazy (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 36 tahun) adalah Novelis No. 1 Indonesia (dinobatkan oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO (UNDIP) Semarang). Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan dan Australia. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta, (2010) dan The Romance. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.
Pendidikan
Memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.
Prestasi
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006.
Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi. Karya-karyanya
Selama di Kairo
Selama di Kairo, ia telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul 'Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Tulisannya berjudul Membaca Insanniyah al Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Kairo, 1998). Berkesempatan menjadi Ketua TIM Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh ICMI Orsat Kairo)
Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah Ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), dan Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004).